Sabtu, 21 April 2012

Modifikasi Sepeda Roda 3 untuk Tandem


Bismillahirrahmanirrahiym...

Seiring berjalannya waktu, kakak dan adik tumbuh menjadi anak-anak yang cerdas, lincah, periang, dan bersemangat. Senang sekali melihat mereka belajar dan bermain bersama. Adik lebih cepat berkembang dengan meniru kakaknya. Mulai dari merangkak, berjalan, berlari, hingga bersepeda. Semua dilakukan bersama.
Satu hal yang menambah seru kebersamaan itu… saat mereka “berantem”Kadang sedih, gemes, dan emosi melihat mereka berebut mainan, berebut perhatian, teriak-teriak, saling pukul… waduh… tapi itulah dunia anak-anak, justru serunya disitu.

Baru-baru ini mereka berdua punya kegemaran baru, bersepeda! Banyak anak-anak komplek yang berkumpul didepan rumah atau banjar (rumah kami sebelah banjar). Komplek ini lagi demam sepeda fixi dan lipat. Kakak dan adik pun suka bergabung, meskipun yang lain sudah usia SD keatas. Namun sayang karena sepeda roda tiga yang kami punya hanya ada satu… sudah pasti, berebutKakak merasa itu sepedanya, adik juga merasa berhak atas sepeda itu. Maunya bersenang-senang dan ikut tren (meski cuma roda tiga) tapi mesti melalui satu alur drama yang seru. Kalau tidak kakak yang nangis, ya adik yang nangis… gantian.

Tidak tega melihat hal ini jadi terbersit ide untuk memodifikasi sepeda. Daripada beli lagi, sayang kan?
Beli sepeda roda tiga lagi? Sebentar lagi mereka tumbuh lebih besar.
Beli sepeda kecil roda dua (plus dua lagi dibelakang)? Kakak belum waktunya… tetap saja jadi masalah (utamanya masalah finansial).

Kalau dilihat dari fitur yang diusung dari sepeda kami, ada dua fitur yang tidak diperlukan lagi. Tapi salah satunya bisa dimanfaatkan untuk tujuan modifikasi.
Fitur yang pertama adalah tongkat pendorong, sekaligus kontrol.
Mereka tidak perlu lagi, karena sudah bisa mengayuh dan mengendalikan stir sendiri.
Fitur yang kedua adalah tatakan atau sandaran kaki dibawah bangku sepeda.
Fungsi dari fitur ini adalah tempat untuk menaruh kaki anak-anak ketika mereka belum bisa mengayuh sendiri. Karena sekarang mereka sudah bisa mengayuh sendiri, justru mengganggu gerak.
Fitur inilah yang dimanfaatkan sebagai bahan modifikasi. Dengan pertimbangan fungsi sebelumnya, bentuknya yang sesuai, dan terdapat roda kecil dibawahnya.

Dengan peralatan seadanya dan sedikit upaya untuk bongkar pasang, modifikasi dapat dilakukan dengan mudah:
Cukup dengan menggunakan sebuah obeng, tatakan kaki bisa dilepas (A).
Keranjang dibagian belakang juga bisa dilepas dengan mudah tanpa alat. Karena hanya menggunakan kait dari plastik.
Kemudian tatakan dipasang dibelakang, menggantikan keranjang tersebut.
Cara memasangnya dengan berbalik arah. Sebelumnya roda kecil tatakan (B) ada didepan, dan kait (C) ada dibelakang. Sekarang kait ada didepan dan roda kecil dibelakang.

Untuk memperkuat tatakan kaitkan bagian (A) dengan sandaran sepeda menggunakan tali atau kawat.
Tutupi skrup atau kawat (jika diperkuat dengan kawat) pada bagian (A) dengan kain atau selotip (selotip kertas atau yang digunakan pada selang AC)

Alhasil, sekarang kakak dan adik bisa bersepeda bersama. Gantian siapa yang jadi boncenger. Berikut adalah sebagian gaya mereka:

Denpasar, 21 April 2012

Note:
gambar sepeda kartun diambil dari: http://www.thefreedictionary.com/tricycled
gambar sepeda bebek diambil dan diedit dari: http://www.asia.ru/en/ProductInfo/512491.html

2 komentar:

  1. boleh juga neh idenya jadi bisa touring komplek sekitar rumah dung hehehehe...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya oom... jadi bisa ikut balapan sama geng sepeda di komplek :)

      Hapus