Minggu, 27 Mei 2012

Training Keluarga Romantis

Tema
: Training Keluarga Romantis
Tausyiah
: Hatta Syamsuddin, Lc
Waktu
: 27 Mei 2012, pukul 10:00 WITA

Bismillahirrahmanirrahiym...

Kembali menambah keilmuan dengan mengikuti training yang diadakan oleh DSM Bali dengan tema “Rahasia Keluarga Romantis”. Training ini dibawakan oleh Hatta Syamsuddin. Lc. anggota Forum Lingkar Pena, peneliti ICMI, ketua majelis perwakilan anggota PPI (Persatuan Pelajar Indonesia) di Sudan, dan seorang trainer. Official website beliau dapat diakses melalui: http://www.indonesiaoptimis.com
Dalam publikasinya acara ini disebut dengan “Seminar 40 inspirasi romantisme gaya Rasulullah SAW”. Karena memang apa yang dibawakan adalah inti sari dari buku yang beliau tulis “Rasulullah SAW. the Inspiring Romance” yang berisikan 40 romantisme ala Rasulullah SAW. Ada pula yang menyebut acara ini sebagai “Kajian Keluarga Romantis”, sehingga akhirnya disepakati acara tersebut sebagai sebuah “Training Keluarga Romantis”

Pembawa acara dalam training ini adalah Gigih Ardika, fundraising director DSM Bali. Dalam sambutan pembukanya beliau menyampaikan betapa kita harus bersyukur dengan nikmat yang telah Allah berikan. Yaitu, nikmat iman, islam, dan kesehatan. Serta yang tidak kalah penting adalah nikmat akan pasangan hidup kita.
Menurut beliau dulu sewaktu menikah pernah mendapat pesan dari sahabatnya tentang resiko orang yang menikah, resiko orang memiliki pasangan. Resiko itu hanya satu… yaitu: resiko membahagiakannya 
Lalu bagaimana membahagiakan pasangan? Bagaimana agar hubungan tetap romantis?
Apakah seperti yang ditunjukkan dalam film-film Barat yang menggambarkan romantisme dengan latar belakang pemandangan yang indah, atau seperti film-film India dengan menari-nari dibawah pohon?
Bagi kita, pertanyaan itu lebih tepatnya adalah: bagaimana romantisme ala Rasulullah SAW?


Rabu, 16 Mei 2012

Diujung maut… (untuk kesekian kalinya)


Judul
: Diujung maut… (untuk kesekian kalinya)
Tempat
: Cubicle Sanur office
Waktu
: 16 Mei 2012, 16:15 WITA

Bismillahirrahmanirrahiym...

Ya… kesekian kalinya… diuji oleh Allah SWT dengan menghentikan nikmat-Nya meski beberapa detik saja. Ujian itu masih tak sebanding dengan banyaknya nikmat yang telah dilimpahkan. Satu diantaranya nikmat menghirup udara dengan bebas, tanpa biaya, dan sepuasnya.

Pengalaman ini bukan yang pertama kali terjadi. Kemarin hari Rabu sore setelah sholat Ashar, beberapa saat setelah menikmati “camilan” sore, mendadak perut terasa berontak. Rasanya ada suatu cairan yang mengalir naik ke tenggorokan… sedikit pahit dan panas. Seketika itu pula tersedak… berusaha untuk batuk dan mengatur nafas…. Tapi apa daya, hidung mampet karena pilek mempersulit usaha untuk menarik nafas. Alhasil dengan susah payah, berat, dan sesak berusaha untuk menarik nafas. Bisa dibayangkan ekspresi saat itu, layaknya orang dicekik… diiringi suara “menyeramkan” orang yang susah bernafas: “uuugh….”