Rabu, 09 November 2016

Guru Jawa, Murid luar Jawa

Bismillahirrahmanirrahim...

Masih terhanyut dalam lamunan, terutama kenangan dengan para guru, ustadz, murabbi, atau orang-orang shaleh yang pernah saya kenal. Kali ini lamunan tertambat pada salah satu ucapan yang pernah disampaikan oleh guru (sengaja tidak saya sebutkan namanya, meski jelas teringat siapa beliau) tentang perbedaan tata krama berbicara antara adat Jawa dan luar Jawa (tidak ada maksud memancing SARA, menyampaikan apa adanya sebagai bahan belajar.)

Guru, ma’afkan kami muridmu…

Bismillahirrahmanirrahim...

Tidak seperti biasanya beberapa hari ini saya gelisah saat tidur. Beberapa kali terbangun karena mimpi yang unik, mimpi yang dipenuhi adegan berlari. Tidak seperti mimpi seram pada umumnya, dalam mimpi ini saya bisa berlari dengan mudah. Berlari menyusuri berbagai tema cerita yang terus berubah. Ada pertemuan dengan orang-orang yang sudah meninggal, dimana mereka terlihat bahagia dan ceria di taman yang luas dan indah. Ada pula pertemuan dengan orang-orang yang masih hidup, dengan latar belakang cerita yang berbeda-beda. Begitu seterusnya berlari melewati mimpi-mimpi yang mirip dalam beberapa hari.