Sabtu, 09 Mei 2009

Kembali pada Al-qur’an dan As-sunnah


Bismillahirrahmanirrahiym...

Melanjutkan program digitalisasi catatan, kali ini dengan menuliskan pengalaman saat masih tinggal di Kuta. Tulisan ini adalah sekelumit catatan saat mengikuti pengajian di masjid Nurul Huda (patung kuda). Yang menjadikan pengajian ini istimewa karena dibimbing oleh ustadz Mizan. Pimpinan salah satu pondok pesantren di Lombok, yang datang ke Bali disaat-saat tertentu saja.

Lebih lanjut mengenai ustadz Mizan, beliau adalah lulusan terbaik diangkatannya saat menimba ilmu di Madinah. Tutur bahasanya santun, lembut, namun penuh ketegasan. Saat menjadi imam, beliau tidak akan memulai sholat sebelum memastikan semua shaf sudah sempurna (lurus - tungkai tepat didepan garis, telapak kaki tidak seperti huruf v, rapat - pundak saling bersentuhan, mata kaki terlihat - tidak tertutup celana/sarung). Bukan hanya shaf terdepan saja yang diperiksa, namun berkeliling menginspeksi seluruh shaf yang ada. Bacaan qur’an-nya syahdu, membuat hati bergetar, jiwa menjadi tenang. Berikut adalah tausyiah yang beliau sampaikan.

Kamis, 19 Februari 2009

Humaira Azmi Sulthony


Nama
: Humaira Azmi Sulthony
Lahir
: Kamis Pon, 19 Februari 2009 M / 23 Shofar 1430 H
Waktu
: Pukul 07:35 WIB
Tempat
: Rumah bersalin Ny. Hariyati, Jl. Siberut – Ponorogo

Bismillahirrahmanirrahiym...

Alhamdulillahi robbil ‘alamin. Allah telah memberi amanat kepadaku anak perempuan yang kutandai dengan nama Humaira Azmi Sulthony. Yang akan kupanggil Aira.

Semoga menjadi anak yang sholihah yang dapat membawa kesejahteraan dan kebahagiaan keluarga dunia – akherat.

Apa arti sebuah nama?