Selasa, 30 April 2013

Kacang ajaib

Bismillahirrahmanirrahiym...

Pagi ini berangkat ke kantor dengan sedikit terpaksa. Maksud hati ingin menjadi pegawai yang baik, datang tepat waktu, tapi adik demam...
Yah... dengan berat hati tetap berangkat pagi, menimbang sudah terlalu sering (bahkan setiap hari ) telat terus, dan adik sudah terlihat lebih baik dibanding semalam. Dia sudah minta naik sepeda bersama kakak, bolehlah main sebentar, tetap dipantau agar tidak capek.

Senin, 29 April 2013

Menjadi WNI yang baik? Berrraaattt...

Bismillahirrahmanirrahiym...


Masih sekitar 5-6 bulan lagi, insya Allah akan ikut rombongan CJH kloter Surabaya.
Belajar dari pengalaman tahun lalu, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terkait masalah administrasi, bapak mengingatkan untuk segera dipersiapkan. Langkah awal adalah membuat paspor dan cek kesehatan. Tanpa menunda-nunda lagi segera mencari arsip email terkait persyaratan pembuatan paspor.

Sabtu, 27 April 2013

Umami...

Bismillahirrahmanirrahiym...

Para kelinci sudah kenyang, ikan-ikan juga sudah lemu ginak-ginuk... Bagaimana tidak, lha wong seberapapun makanan diberikan langsung licin tandas. Anak-anak juga begitu, pagi setelah lelah bersepeda, sarapan yang disediakan mereka santap tak bersisa.

Bukan sarapan namanya kalau tanpa kerupuk :) Favorit adik adalah kerupuk plompong, entah apa bahasa ngetrennya, kerupuk rasa bawang berbentuk silinder. Paling suka kalau dipasang disetiap jari sambil bilang "umami..." menirukan iklan tipi.

Sabtu, 20 April 2013

Mission Motherland



Judul
: Mission Motherland
Tempat
: Denpasar, BMI B.31
Waktu
: 20 April 2013

Bismillahirrahmanirrahiym...

Mission Motherland... misi besar yang diemban umat manusia karena kondisi bumi yang memprihatinkan. Tidak ada lagi tempat yang aman untuk hidup dan melangsungkan kehidupan. Matahari dengan ganasnya mengirimkan sinarnya yang mematikan. Global Warming! Perambahan hutan! Pembangunan tanpa memperdulikan AMDAL! Sawah jadi rumah mewah! Harga tanah mahal!

Lhoh... lhoh... mau membahas tentang apa sih ini?
Hehe, tidak sebegitu seriusnya kok. Intinya adalah pemanfaatan lahan yang ada disekitar rumah untuk penghijauan, terlebih lagi untuk mendukung swasembada pangan level keluarga. Lahan sempit diperkotaan, meskipun hanya berupa: teras, tempat jemuran, atau garasi, bukan berarti tidak dapat dimanfaatkan lho

Langsung saja berikut adalah contoh-contoh aplikatif yang sudah diimplementasikan diatas tanah seluas 1.5 x 6 meter (1 lokasi di teras depan / garasi & 1 lagi di teras belakang tempat jemuran) Sebagai awalnya adalah menyiapkan bahan-bahan sebagai berikut:
  • Terpal ukuran 2 x 3 meter, harga berkisar 40 ribu
  • Kawat gulungan, 15 ribu (bila perlu)
  • Talang air 8 meter, 40 ribu (+penutupnya @5 ribu)
  • Lem pipa, 7 ribu
  • Sterofoam, 2 ribu
  • Jelly makanan ringan anak-anak, 5 - 10 ribu (serius?)
  • Pisau pemotong, penggaris, pensil, dll... apa aja yang dibutuhkan tambahkan sendiri ya
Minimal ini nih penampakan bahan-bahannya:

Setelah siap, bentuk terpal sedemikian rupa sehingga membentuk kolam. Pagar / bibir kolam bisa menggunakan kerangka bambu, menggali tanah, atau memanfaatkan bahan lainnya (saya menggunakan paving dan genteng yang disusun membentuk kotak)

Isi kolam terpal dengan air, pastikan tidak bocor, tidak terlalu panas (tapi tetap butuh sinar matahari untuk menumbuhkan lumut / plankton). Diamkan minimal satu minggu, terutama jika menggunakan air dari PDAM, agar tidak "beracun" dan tumbuh makanan alami bagi ikan. Bibit ikan bisa didapatkan pada peternak terdekat, harga berkisar antara 100 - 175 rupiah per ekor. Murah kan?

Kolam bisa juga berfungsi ganda, selain untuk memelihara ikan, juga bisa untuk tempat menanam sayur lho. Caranya adalah: siapkan talang air. Potong sesuai ukurannya, lalu rekatkan tutupnya dengan lem pipa. Susun talang air dibibir kolam ataupun diatasnya. Tujuannya adalah mengambil air kolam sebagai media tanam karena mengandung bahan-bahan yang dibutuhkan tanaman, misal kotoran ikan. Lalu hasil penyaringan airnya bisa dikembalikan ke kolam. Selain kotoran sudah tersaring, konon katanya air yang terkena akar tanaman itu melarutkan zat-zat yang dibutuhkan oleh ikan.
Simbiosis Mutualisme

Langkah berikutnya adalah menyiapkan media tanam, tempat untuk menempatkan bibit tanaman (talang air kan untuk menampung airnya) Pertama, potong sterofoam sesuai ukuran talang air. Jangan lupa jelly-nya ya... kita makan isinya, lalu manfaatkan cup / wadahnya untuk tanaman. Lihat tuh adik sudah gak sabar ingin makan jelly

"Abi... ini jelly-nya adik"
Sabar ya dik, sebentar lagi...

Setelah sterofoam dan wadah jelly sudah siap, lalu buatlah lubang disepanjang seterofoam. Besarnya sesuai dengan ukuran wadah jelly. Pastikan ukurannya pas, tidak terlalu sempit juga tidak longgar.

Lalu belah bagian bawah wadah jelly menggunakan pisau pemotong.
Kalau sudah... berarti siap deh mulai pembesaran bibit.
Tapi bibitnya sendiri dapat darimana? Bagaimana cara menyiapkannya?

Ohya hampir lupa, bibit perlu disemai kurang lebih 1 - 2 minggu. Mulai dari berbentuk biji sampai siap tanam. Tidak harus menunggu 2 minggu, tapi perlu dipastikan agar tinggi batang dan daun lebih tinggi dari wadah jelly. Agar tidak tenggelam dan mati saat dipasang di sterofoam.

Bahan yang dipersiapkan untuk pembibitan adalah:
  • Sterofoam atau wadah penampung air lainnya
  • Kapas, gabus, serbuk kayu, atau media tanam yang banyak dijual di toko pertanian
  • Bibit tentunya, dan sedikit air
Setelah 1 hari biasanya bibit sudah menunjukkan pertumbuhannya, terlihat akar putih keluar dari bijinya. Lalu mulai tumbuh daun dan batangnya memanjang. 1 - 2 minggu kemudian, bibit siap dipindahkan.


Bibit dalam gambar ini terkesan kotor dan hijau, karena air yang digunakan adalah air kolam... biar banyak nutrisinya

Cara memindahkan bibit adalah: dengan menggulung bagian akar menggunakan kapas:
Gunakan kapas secukupnya, tujuannya agar batang tidak patah atau rusak ketika dijepitkan pada wadah jelly:

Setelah semua bibit dipasang pada wadah jelly, kemudian susun pada sterofoam, dan tempatkan pada talang air.
Talang airnya sendiri bisa digantung
Atau ditempatkan pada bibir kolam
Sedangkan sisa sterofoam yang lain bisa dimasukkan / diapungkan kedalam kolam. Selain memanfaatkan ruang kosong permukaan kolam, juga untuk peneduh ikan-ikan. Tapi tidak disarankan untuk kolam lele bisa habis disantap dalam sekejab.

Selasa, 16 April 2013

PENTING: Jangan makan roti gandum bersama coklat mini-cup



Judul
: PENTING: Jangan makan roti gandum bersama coklat mini-cup
Tempat
: Denpasar
Waktu
: 16 April 2013

Bismillahirrahmanirrahiym...

Tulisan ini bukan HOAX bukan cari sensasi, tapi pengamalan pribadi.
Sudah menjadi kebiasaan ane saling berbagi makanan, baik di rumah maupun kantor. Yang pasti sih… ane lebih sering mendapatkan makanan, entah karena wajahnya yang imut atau justru kondisinya yang memprihatinkan: tampang lesu, badan kurus kering, perut buncit, dsb. However, seperti biasa sepanjang hari ini mendapat makanan gratis, salah satunya roti gandum dari seorang rekan dermawan yang paling sering berbagi makanan.

Rabu, 03 April 2013

Aliran sesat eyang Argo



Judul
: Aliran sesat eyang Argo
Tempat
: Denpasar
Waktu
: 3 April 2013



Bismillahirrahmanirrahiym...

Rabu pagi ini banyak pekerjaan yang harus diselesaikan. Sudah tahu hari ini breakfast day, istri bawain: 2 potong roti, Nutrishake, dan tentunya bekal makan siang porsi standar (biasanya minta porsinya dikurangin kalau Rabu).
Alasan istri: “abi kan sering dikasih jatahnya Bagus atau Purwo, itu porsinya jadi dobel kan…? Jadi ini ummi tetep bawain cemilan sehat”
Glek… padahal sudah sarapan dirumah. Tambah lagi sebungkus nasi campur sudah terhidang di meja, sebagai menu sarapan di kantor.

OK gpp, soal kerjaan makan-memakan itu mah bisa diatur. Toh kerjaan yang sesungguhnya bisa dilakukan sambil ngemil Sip lah, paling tidak hari ini bisa usir ngantuk dengan nyemil makanan ringan… (rotinya ringan, tapi 2 porsi nasinya?)

Baru saja mulai kerja multi-tasking (kerja + makan) … tiba-tiba Lync messenger kedip-kedip: “sulthon”
Ada message dari boss Argo! Jantung langsung deg-deg-sir rasanya…