Sabtu, 20 April 2013

Mission Motherland



Judul
: Mission Motherland
Tempat
: Denpasar, BMI B.31
Waktu
: 20 April 2013

Bismillahirrahmanirrahiym...

Mission Motherland... misi besar yang diemban umat manusia karena kondisi bumi yang memprihatinkan. Tidak ada lagi tempat yang aman untuk hidup dan melangsungkan kehidupan. Matahari dengan ganasnya mengirimkan sinarnya yang mematikan. Global Warming! Perambahan hutan! Pembangunan tanpa memperdulikan AMDAL! Sawah jadi rumah mewah! Harga tanah mahal!

Lhoh... lhoh... mau membahas tentang apa sih ini?
Hehe, tidak sebegitu seriusnya kok. Intinya adalah pemanfaatan lahan yang ada disekitar rumah untuk penghijauan, terlebih lagi untuk mendukung swasembada pangan level keluarga. Lahan sempit diperkotaan, meskipun hanya berupa: teras, tempat jemuran, atau garasi, bukan berarti tidak dapat dimanfaatkan lho

Langsung saja berikut adalah contoh-contoh aplikatif yang sudah diimplementasikan diatas tanah seluas 1.5 x 6 meter (1 lokasi di teras depan / garasi & 1 lagi di teras belakang tempat jemuran) Sebagai awalnya adalah menyiapkan bahan-bahan sebagai berikut:
  • Terpal ukuran 2 x 3 meter, harga berkisar 40 ribu
  • Kawat gulungan, 15 ribu (bila perlu)
  • Talang air 8 meter, 40 ribu (+penutupnya @5 ribu)
  • Lem pipa, 7 ribu
  • Sterofoam, 2 ribu
  • Jelly makanan ringan anak-anak, 5 - 10 ribu (serius?)
  • Pisau pemotong, penggaris, pensil, dll... apa aja yang dibutuhkan tambahkan sendiri ya
Minimal ini nih penampakan bahan-bahannya:

Setelah siap, bentuk terpal sedemikian rupa sehingga membentuk kolam. Pagar / bibir kolam bisa menggunakan kerangka bambu, menggali tanah, atau memanfaatkan bahan lainnya (saya menggunakan paving dan genteng yang disusun membentuk kotak)

Isi kolam terpal dengan air, pastikan tidak bocor, tidak terlalu panas (tapi tetap butuh sinar matahari untuk menumbuhkan lumut / plankton). Diamkan minimal satu minggu, terutama jika menggunakan air dari PDAM, agar tidak "beracun" dan tumbuh makanan alami bagi ikan. Bibit ikan bisa didapatkan pada peternak terdekat, harga berkisar antara 100 - 175 rupiah per ekor. Murah kan?

Kolam bisa juga berfungsi ganda, selain untuk memelihara ikan, juga bisa untuk tempat menanam sayur lho. Caranya adalah: siapkan talang air. Potong sesuai ukurannya, lalu rekatkan tutupnya dengan lem pipa. Susun talang air dibibir kolam ataupun diatasnya. Tujuannya adalah mengambil air kolam sebagai media tanam karena mengandung bahan-bahan yang dibutuhkan tanaman, misal kotoran ikan. Lalu hasil penyaringan airnya bisa dikembalikan ke kolam. Selain kotoran sudah tersaring, konon katanya air yang terkena akar tanaman itu melarutkan zat-zat yang dibutuhkan oleh ikan.
Simbiosis Mutualisme

Langkah berikutnya adalah menyiapkan media tanam, tempat untuk menempatkan bibit tanaman (talang air kan untuk menampung airnya) Pertama, potong sterofoam sesuai ukuran talang air. Jangan lupa jelly-nya ya... kita makan isinya, lalu manfaatkan cup / wadahnya untuk tanaman. Lihat tuh adik sudah gak sabar ingin makan jelly

"Abi... ini jelly-nya adik"
Sabar ya dik, sebentar lagi...

Setelah sterofoam dan wadah jelly sudah siap, lalu buatlah lubang disepanjang seterofoam. Besarnya sesuai dengan ukuran wadah jelly. Pastikan ukurannya pas, tidak terlalu sempit juga tidak longgar.

Lalu belah bagian bawah wadah jelly menggunakan pisau pemotong.
Kalau sudah... berarti siap deh mulai pembesaran bibit.
Tapi bibitnya sendiri dapat darimana? Bagaimana cara menyiapkannya?

Ohya hampir lupa, bibit perlu disemai kurang lebih 1 - 2 minggu. Mulai dari berbentuk biji sampai siap tanam. Tidak harus menunggu 2 minggu, tapi perlu dipastikan agar tinggi batang dan daun lebih tinggi dari wadah jelly. Agar tidak tenggelam dan mati saat dipasang di sterofoam.

Bahan yang dipersiapkan untuk pembibitan adalah:
  • Sterofoam atau wadah penampung air lainnya
  • Kapas, gabus, serbuk kayu, atau media tanam yang banyak dijual di toko pertanian
  • Bibit tentunya, dan sedikit air
Setelah 1 hari biasanya bibit sudah menunjukkan pertumbuhannya, terlihat akar putih keluar dari bijinya. Lalu mulai tumbuh daun dan batangnya memanjang. 1 - 2 minggu kemudian, bibit siap dipindahkan.


Bibit dalam gambar ini terkesan kotor dan hijau, karena air yang digunakan adalah air kolam... biar banyak nutrisinya

Cara memindahkan bibit adalah: dengan menggulung bagian akar menggunakan kapas:
Gunakan kapas secukupnya, tujuannya agar batang tidak patah atau rusak ketika dijepitkan pada wadah jelly:

Setelah semua bibit dipasang pada wadah jelly, kemudian susun pada sterofoam, dan tempatkan pada talang air.
Talang airnya sendiri bisa digantung
Atau ditempatkan pada bibir kolam
Sedangkan sisa sterofoam yang lain bisa dimasukkan / diapungkan kedalam kolam. Selain memanfaatkan ruang kosong permukaan kolam, juga untuk peneduh ikan-ikan. Tapi tidak disarankan untuk kolam lele bisa habis disantap dalam sekejab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar