Selasa, 30 April 2013

Kacang ajaib

Bismillahirrahmanirrahiym...

Pagi ini berangkat ke kantor dengan sedikit terpaksa. Maksud hati ingin menjadi pegawai yang baik, datang tepat waktu, tapi adik demam...
Yah... dengan berat hati tetap berangkat pagi, menimbang sudah terlalu sering (bahkan setiap hari ) telat terus, dan adik sudah terlihat lebih baik dibanding semalam. Dia sudah minta naik sepeda bersama kakak, bolehlah main sebentar, tetap dipantau agar tidak capek.

Perjalanan cukup lancar meskipun sudah banyak kendaraan merayap. Karena masih pagi tidak sampai macet. Tapi tetap saja ada pengendara yang buru-buru, main potong, teriak-teriak melalui klakson memaksa kendaraan di depan untuk minggir. Syukurlah, ane gak perlu mengejar waktu seperti itu. Mo datang jam 8 atau jam 9 sama saja
Jalur yang macet parah adalah jalur terakhir menuju kantor, karena ada proyek galian pipa sepanjang jalan. Gak masalah sih hanya sekitar 1 km, pakai motor bisa manuver sana-sini.

Sampai dikantor sudah jam 8 lebih, masih telat... gak apa-apa juga, yang penting datang lebih dulu dibanding pak boss
Bagaimanapun juga, langkah kaki terasa berat saat menyusuri tempat parkir motor. Fikiran masih melayang membayangkan adik yang demam, yang bergelayut manja minta dipeluk dan digendong.

Ah gara-gara kemarin telat parah... hari ini mesti datang pagi-pagi untuk "membayar"nya. Andai saja kemarin petugas instansi pemerintahan itu tidak aneh-aneh... (gerutu ane dalam hati). Kekecewaan dan kekesalan akibat pengalaman di kantor imigrasi kemarin masih belum terobati (cerita lengkapnya simak di Menjadi WNI yang baik? Berrraaattt...) Sejak berangkat dari rumah, sampai kantor muka ane tekuk, bibir manyun, wajah murung... komplit dah.

Seperti biasa saat membuka pintu kantor "disambut" OB yang sedang mengepel, dengan ramah kami saling menyapa dan melempar senyuman (senyum ane sih sedikit kecut). Nah... yang tidak biasa adalah, si mbak ini nyelutuk sambil menutupi mulutnya setengah berbisik: "oom, istrinya cantik ya..." Memang sih kemarin istri ane ajak ke kantor agar tidak lebih parah telatnya, dibandingkan bolak-balik nganter istri dulu ke rumah.

Mendengar kalimat sesederhana itu ane bagaikan mendapat siraman air segar saat kehausan di padang pasir yang gersang (lebay gak sih?) Atau ibarat Son-Goku yang lagi terluka parah lalu diberi kacang ajaib. Saking ajaibnya, seketika itu juga ane merasa terbang... bahagia. Bukan lagi senyum yang tersungging, tapi senyuman lebar (sampai kelihatan semua gigi ) mulai dari pintu masuk sampai cubicle di lantai 2. Bahkan selama nulis blog ini... (untung gak sampai netes air liur)

Hm... kata-kata sederhana kadang bisa jadi pemacu semangat, penambah gairah, penyejuk hati.
Terkadang sebaliknya.... bisa membunuh karakter, mematahkan semangat, menjatuhkan kepercayaan diri seseorang.

Mohon ma'af kepada Anda yang pernah (sering) saya bully... meski hanya bercanda bisa jadi melukai perasaan.

Mulai sekarang semoga saya bisa membiasakan untuk saling memotivasi, saling mengingatkan, dan nasehat menasehati dalam kebenaran dan kesabaran.

Denpasar, 30 April 2013
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar