Kamis, 28 Juli 2011

Ad-dien – Iman


Materi ta’lim
: Ad-dien – Iman
Tausyiah
: ust. Hasan Al-Idrus
Waktu
: 28 Juli 2011, ba’da Isya’

Bismillahirrahmanirrahiym... 

Seperti biasa dalam mengawali kegiatan ta’lim ad-dien (belajar agama) ihwafillah (saudara laki-laki yang berjuang di jalan Allah) sekalian melakukan sholat Isya’ berjama’ah. Dalam rangkaian belajar sholat berjama’ah ini sudah ditentukan siapa yang bertugas sebagi muadzin dan imam secara bergiliran. Selesai sholat dilanjutkan dengan pembukaan dan tilawah. Salah satu ayat al-qur’an yang dibaca adalah surat Al-Baqarah ayat 177.


Secara garis besar ayat tersebut menjelaskan bahwa kebajikan itu dimulai dengan beriman pada Allah. Kemudian dilanjutkan dengan beriman pada hal-hal yang disebutkan dalam ayat tersebut, seperti: iman pada hari akhir, kitab, nabi, dst. Dalam proses pembelajaran kali ini, topik yang dibahas oleh ust. Hasan adalah iman kepada Allah dan hari akhir.

Tidak banyak yang bisa saya tulis karena tidak konsentrasi dan kurang memperhatikan. Poin utama yang dapat saya simpulkan dari pelajaran ini adalah:
Kita harus yakin bahwa apa-apa yang terjadi dimuka bumi dan seluruh alam semesta tidak lepas dari pengawasan Allah SWT.
Harus yakin bahwa ancaman hari akhir itu benar adanya.
Harus yakin bahwa pengadilan akhirat adalah pengadilan yang sebenarnya untuk mempertanggungjawabkan apa-apa yang sudah dilakukan di dunia. Orang jahat sekalipun tetap mendapat nikmat hidup di dunia, tapi segala bentuk konsekuensinya akan dipertanggungjawabkan nanti di akhirat.

Ketika tidak yakin dengan ancaman hari akhir maka kita menjadi santai, tidak perduli, dan lalai. Sehingga amal perbuatan yang dilakukan cenderung jauh dari koridor ajaran Islam.

Sebaliknya ketika yakin pada kehidupan akhirat maka kita akan merasa tidak aman, takut, dan terancam. Sehingga lebih berhati-hati dalam beramal. Keyakinan pada hari akhir dan perasaan tidak aman ini dijelaskan dalam surat Al-Ma’aarij ayat 26-28. Secara keseluruhan surat ini menjelaskan tentang kejadian hari kiamat, azab Allah yang tidak dapat ditebus dengan apapun, sifat-sifat manusia yang mendorongnya ke api neraka, serta amal perbuatan yang dapat meningkatkan martabat (materi Al-qur’an saya ambil dari Al-qur’an digital versi 2.1).


Harapan dari proses pembelajaran ini adalah mahabbah. Tumbuhnya kecintaan, iman kepada Allah dan Rasulullah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar