Minggu, 28 September 2014

Hanya dengan 500rb saya qurban kambing besar!



"Kok bisa?"

Ya, pertanyaan itulah yang muncul ketika mendengar cerita dari teman saya, seorang instalatir listrik.

Beberapa bulan yang lalu istrinya melahirkan, uang yang ada digunakan untuk biaya kelahiran dan aqiqah, sehingga menjelang Idul Adha hanya punya uang 500rb saja. Kebahagiaan lahirnya sang anak tidak bisa menutupi kesedihannya karena uang yang dimiliki tidak cukup untuk membeli kambing qurban.

Subhanallah, dengan segala kebesaran-Nya Allah SWT menuntun seseorang menghampirinya saat duduk termenung di pojok musholla seusai sholat berjamaah.
Setelah saling mengucap salam dan berbincang sebentar, orang itu bertanya:
A: "mau qurban dimana?
B: "..." (teman saya hanya terdiam)
A: "antum punya uang berapa?"
B: "... 500rb"
A: "ana tambahi 1jt, uang itu untuk antum untuk qurban atas nama antum..."
B: "... bagaimana dengan ustadz?"
A: "Alhamdulillah sudah ada"

"Wah enak dong, pasti itu orang kaya ya? gak butuh duit..." Candaan saya memotong ceritanya.
"akhi... beliau itu pak Eko" Sanggah teman saya.
"Pak Eko Rabbani?" Tanya saya tidak percaya.
"Iya..."

Saya merasa perlu untuk menceritakan ini karena saya kenal pak Eko yang dimaksud. Beliau hanyalah seorang PNS golongan bawah, tinggal dengan istri dan 3 anaknya dikos ukuran ±4x6m, dan istrinya tidak bekerja. Sedangkan teman saya hanyalah seorang buruh kontrak di anak perusahan PLN. Kalo dalam beberapa waktu terakhir ini di Bali sering terlihat orang bergelantungan di tiang listrik, menarik kabel... mungkin dia salah satunya. Mereka hidup sederhana, bersahaja, dan selalu berusaha menjalankan tuntunan Rasulullah SAW meskipun mengorbankan hartanya.

Dalam kesempatan terpisah pak Eko dan ustadz Hero pernah menyampaikan pesan terkait cerita ini:
1.    Sebagai ummat Islam jangan sampai kita memposisikan diri sebagai dhuafa ketika menjalankan ibadah-ibadah yang membutuhkan dana.
2.    Setiap ibadah yang mengeluarkan biaya sudah jelas waktu dan besarnya biaya (zakat, qurban, haji) semestinya dapat dipersiapkan jauh-jauh hari sebelumnya.
3.    Sebisa mungkin untuk dapat menjalankan tuntunan Islam demi kepentingan bersama: zakat dan qurban.
4.    Jangan beralasan untuk tidak menjalankan ibadah dan sunnah Rasul ketika urusan dunia saja berusaha untuk dikejar.
5.    Mari kita luruskan niatan dan matangkan persiapan mulai dari sekarang.

Akhirnya, semoga cerita ini bermanfaat dan bisa menjadi sarana untuk saling mengingatkan dalam kebaikan.

-------------------------------
Notes:
- Cerita ini terjadi sekitar Idul Adha tahun 2011, dimana harga kambing qurban berkisar 800rb - 1.2jt

Tidak ada komentar:

Posting Komentar