"Kok bisa?"
Ya, pertanyaan itulah yang
muncul ketika mendengar cerita dari teman saya, seorang instalatir listrik.
Beberapa bulan yang lalu
istrinya melahirkan, uang yang ada digunakan untuk biaya kelahiran dan
aqiqah, sehingga menjelang Idul Adha hanya punya uang 500rb saja.
Kebahagiaan lahirnya sang anak tidak bisa menutupi kesedihannya karena uang
yang dimiliki tidak cukup untuk membeli kambing qurban.
Subhanallah, dengan segala
kebesaran-Nya Allah SWT menuntun seseorang menghampirinya saat duduk termenung
di pojok musholla seusai sholat berjamaah.
Setelah saling mengucap
salam dan berbincang sebentar, orang itu bertanya:
A: "mau qurban
dimana?
B: "..." (teman
saya hanya terdiam)
A: "antum punya uang
berapa?"
B: "... 500rb"
A: "ana tambahi 1jt,
uang itu untuk antum untuk qurban atas nama antum..."
B: "... bagaimana
dengan ustadz?"
A: "Alhamdulillah
sudah ada"
"Wah enak dong, pasti
itu orang kaya ya? gak butuh duit..." Candaan saya memotong ceritanya.
"akhi... beliau itu
pak Eko" Sanggah teman saya.
"Pak Eko Rabbani?"
Tanya saya tidak percaya.
"Iya..."
Saya merasa perlu untuk
menceritakan ini karena saya kenal pak Eko yang dimaksud. Beliau hanyalah
seorang PNS golongan bawah, tinggal dengan istri dan 3 anaknya dikos
ukuran ±4x6m, dan istrinya tidak bekerja. Sedangkan teman saya hanyalah seorang
buruh kontrak di anak perusahan PLN. Kalo dalam beberapa waktu terakhir
ini di Bali sering terlihat orang bergelantungan di tiang listrik, menarik
kabel... mungkin dia salah satunya. Mereka hidup sederhana, bersahaja, dan
selalu berusaha menjalankan tuntunan Rasulullah SAW meskipun mengorbankan
hartanya.
Dalam kesempatan terpisah
pak Eko dan ustadz Hero pernah menyampaikan pesan terkait cerita ini:
1.
Sebagai ummat Islam jangan sampai kita
memposisikan diri sebagai dhuafa ketika menjalankan
ibadah-ibadah yang membutuhkan dana.
2.
Setiap ibadah
yang mengeluarkan biaya sudah jelas waktu dan besarnya biaya (zakat,
qurban, haji) semestinya dapat dipersiapkan jauh-jauh hari sebelumnya.
3.
Sebisa mungkin untuk dapat menjalankan
tuntunan Islam demi kepentingan bersama: zakat dan qurban.
4.
Jangan beralasan untuk tidak menjalankan
ibadah dan sunnah Rasul ketika urusan dunia saja berusaha untuk dikejar.
5.
Mari kita luruskan niatan dan matangkan
persiapan mulai dari sekarang.
Akhirnya, semoga cerita
ini bermanfaat dan bisa menjadi sarana untuk saling mengingatkan dalam
kebaikan.
-------------------------------
Notes:
- Cerita ini terjadi sekitar Idul Adha tahun 2011, dimana harga kambing qurban berkisar 800rb - 1.2jt
Tidak ada komentar:
Posting Komentar