Kamis, 07 Maret 2013

GRATIS: Bibit tanaman perindang dan hias



Judul
: GRATIS: Bibit tanaman perindang dan hias
Tempat
: Denpasar
Waktu
: 8 Maret 2013, 06:00 WITA


Bismillahirrahmanirrahiym...

GRATIS: Bagi yang butuh tanaman perindang, atau tanaman hias model daun-daunan (misal: lidah mertua, sri rezeki, dsb) silahkan mampir kerumah


Pada gambar terlihat ada 1 bibit pohon kecil dan 1 pohon besar dengan daun seperti bendera negara Kanada, namanya Dadap Serep. Pertumbuhan cepat dan berdaun lebat, cocok untuk tanaman perindang, konon katanya daunnya bisa untuk obat panas anak-anak (ane belum coba sih). Foto diambil Juni tahun 2012, jadi saat ini bibit kecil sudah setinggi pohon besar, yang besar sudah 3x dipotong, tapi masih ada 3 bibit kecil lainnya yang bisa dibawa pulang (jika berminat)

Tanaman lain yang tidak terlihat difoto (terlihat daunnya saja diatas tanaman heliconia) adalah widoro/kersen/ceri/singgepur tanaman dengan buah bulat merah kecil-kecil dan manis, tumbuh sejajar dengan Dadap Serep, tingginya pun bersaing. Bibit lain yang berukuran kecil juga banyak bermunculan, ambil saja kalau mau, bisa ditanam untuk tanaman perindang dan berteduh/bermain anak-anak. Karena pohon-pohon ini, halaman rumah ane sering jadi langganan parkir motor + mobil tetangga (kalo ada waktu mo bikin karcis parkir aja )

Selanjutnya, disebelah kiri pohon besar juga terlihat tanaman merambat dari pagar sampai ke atap dengan bunga ungu-merah, berbentuk terompet. Bunganya berwarna cerah dan bergerombol banyak, cantik dan indah. Awalnya hanya setinggi 30-50cm, tumbuh merambat pada tali yang digantung dibawah AC. Karena semakin panjang ane bikin anyaman tali berbentuk jaring menutup teras rumah. Alhasil jadi kanopi saat panas dan payung alami saat hujan. Tapi, akhir-akhir ini pertumbuhannya menggila... sinar matahari tidak dapat menerobos dan jalinan batangnya makin tebal, rumah jadi terkesan mirip hutan

Tanaman hias yang lain pun makin tak terkendali, taman tidak lagi indah tapi lebih mirip semak belukar Ditambah lagi beberapa minggu terakhir, kawan lama muncul kembali... berurutan 3 ular hijau ekor merah mampir di taman... Gawat nih, harus segera ada revolusi... reformasi... ah emange politik yang pasti waktunya kembali berkebun!

Satu-persatu tanaman disortir, dipotong, dan diatur lagi. Tapi sedih saat melihat tumpukan tanaman yang bakal menghuni tempat sampah. Tidak sampai hati...
Mencoba menyelamatkannya dengan menaruh di ember bekas, atau wadah bekas lainnya... tapi mau ditaruh dimana? Sepetak taman kecil mungilku tak bisa menampung lagi...

Dengan berat hati beberapa dilempar ke tanah kosong sebelah rumah, berharap bisa tumbuh dan dimanfaatkan oleh orang lain (kalau mau masuk ke rawa-rawa ) maupun binatang liar. Sebagian lain mau tidak mau bergabung dengan sampah rumah tangga... tapi sebagian yang lain masih coba disandarkan dipojok taman, berharap ada teman atau kerabat yang berbaik hati mengadopsinya.

...
Ma'af kawan-kawan kecilku: semut, kumbang, pok ame-ame, belalang, kupu-kupu... sementara rumah kalian direnovasi yah... tunggu rumah yang baru... sabar... (ane aja masih ngontrak )
...
Wahai kawan-kawan besarku (teman, kerabat, siapa saja yang kenal): mari silahkan main kerumah dan dapatkan bibit tanaman gratis!
Bonus segelas air putih deh, kalau mau ngobrol dulu… (masak datang cuma ambil gratisan aja )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar