Rabu, 27 Maret 2013

Kotak Ajaib (part 1)



Bismillahirrahmanirrahiym...

Hawa-hawa menjelang libur panjang terasa sangat menggoda. Gambaran santai dan bermalas-malasan mulai terbayang sepanjang perjalanan pulang dari kantor. Sesampainya dirumah, tidak seperti biasanya, anak-anak tidak ada yang menyambut dengan teriakan-teriakan dari balik pintu. Hm… apa mereka sudah tidur sore ini?

Ah tidak, ternyata mereka asyik menonton film kartun kesukaan.
Lumayanlah, bisa santai menghabiskan waktu bersama istri tanpa “gangguan” mereka. Kejadian langka ada kesempatan seperti ini, biasanya mereka tidak mengizinkan aku “menghilang” walau sedetikpun… Alhasil malam inipun menjadi milik kami berdua… (off the record )

Disaat kami terlarut dalam keasyikan masing-masing, tiba-tiba teringat pesan yang disampaikan oleh ustadz Wahyudi: bahwa ada satu kotak ajaib yang dapat memberikan pengaruh pada semua orang. Bisa pengaruh baik bisa juga pengaruh buruk, tapi lebih banyak buruknya jika tidak terkontrol.

Sesaat terhenyak dengan pesan itu, fikiran segera tertuju pada kebiasaan baru anak-anak… menonton TV! Wah, sepertinya mereka sudah terkena hipnotis dari salah satu kotak ajaib yang bernama TV. Akhir-akhir ini memang kakak selalu membawa remote kemana-mana dan tahu kapan, di-channel mana, acaranya apa. Parahnya, adik mulai tertular kebiasaan ini. Keduanya tidak mau lagi beranjak dari depan TV kalau acara kartun kesukaan sedang diputar

Akhirnya malam itu kami bersepakat untuk menyusun program “Rehabilitasi anak kecanduan TV”. Sebagai tahap awal, programnya adalah: Bersepeda pagi bersama.
Sayang untuk program ini hanya adik yang bisa dirayu dengan boncengan sepeda depan, yang sudah dia klaim miliknya. Kakak masih susah dirayu, begitu bangun Subuh langsung menyambar remote dan terpaku didepan TV. Diiming-imingi apapun tidak mempan, kecuali sekolah.

However, selamat menyimak tahap awal dari program ini: bersepeda pagi dengan rute Buana Raya – Tangkuban Perahu – Teuku Umar Barat – Mahendradatta. Rute ini jadi favorit karena beberapa hal:
  1. Jalur yang mudah untuk bersepeda dengan komposisi kira-kira: 60% jalan lurus, 30% turunan landai yang panjang, dan 10% tanjakan tajam yang pendek. 
  2. Waktu tempuh 30 – 45 menit. 
  3. Jalur relatif sepi dan jalannya masih bagus. 
  4. Melewati beberapa view sawah dengan latar belakang matahari terbit. 
  5. Banyak berkeliaran beragam hewan, seperti: anjing, kucing, babi, sapi, burung… jadi mirip ke taman safari gratis

Berikut reportasenya:
Pemandangan pagi di spot pertama, sawah setelah tanjakan tajam Padang Indah:



Narsis dulu sama adik

Lanjut ke spot kedua, deretan sawah tak jauh dari sawah pertama (foto 3x pakai HP lalu disusun pakai paintbrush)

Tak lupa berhenti sejenak untuk menyantap bekal +ambil jerami untuk si Cici




Meluncur di turunan landai sepanjang Teuku Umar Barat, berhenti sejenak sebelum masuk Mahendradatta untuk menyapa Momo si sapi.


Dadah mo… adik mau pulang dulu.


Denpasar, 27 Maret 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar